Bentrokan Besar Terjadi di Bangladesh Gegara Kuota PNS, 400 Orang Terluka

avatar
· 阅读量 58
Bentrokan Besar Terjadi di Bangladesh Gegara Kuota PNS, 400 Orang Terluka
Foto: Dok Arab News (AFP)
Jakarta

Ratusan mahasiswa Bangladesh melakukan demo sejak beberapa minggu terakhir. Protes itu dilakukan untuk menolak sistem kuota untuk pekerja pemerintah atau PNS di negara itu.

Protes telah dilakukan sejak awal Juli. Mereka menentang sistem kuota yang mengharuskan 30% pekerjaan pemerintah bergaji tinggi diperuntukkan bagi anak-anak keturunan pahlawan negeri tersebut.

Anak-anak pahlawan yang dimaksud adalah yang orang tuanya ikut berjuang dalam perang pembebasan melawan Pakistan pada 1971. Pahlawan itulah yang memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem tersebut telah ditolak juga sejak 2018. Namun terbaru bulan lalu hasil putusan pengadilan tinggi membatalkan penolakan akan peraturan tersebut.

Hal itu lah yang membuat mahasiswa naik tikam. Demo semakin memanas sejak pengumuman keputusan pengadilan.

ADVERTISEMENT

Kemudian ditambah lagi adanya bentrok diduga antara pemuda dari partai berkuasa Liga Awami dengan mahasiswa yang menolak akan peraturan terbaru tersebut.

Di ibu kota Dhaka saja, sedikitnya 234 orang terluka. Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, mengatakan ratusan mahasiswa itu telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Sebanyak 234 mahasiswa mendapat perawatan di rumah sakit kami menyusul bentrokan mahasiswa pada Senin," Brigjen Jenderal sekaligus Direktur Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, Asaduzzaman, dikutip dari Arab News, Rabu (17/7/2024).

Protes meningkat pada hari Minggu, setelah Perdana Menteri Bangladesh Hasina melemahkan para demonstran dengan mengatakan bahwa siapa lagi yang akan membantu keturunan pahlawan negara. Namun ada kata-kata yang membuat mahasiswa semakin panas.

"Jika cucu pejuang kemerdekaan tidak menerima manfaat, siapa yang akan mendapatkannya? Cucu para razakar?" ujar dia.

Kata "razakar," sebuah istilah yang sangat ofensif di Bangladesh. Kata itu diartikan bagi seseorang yang tidak berpihak pada pemerintah atau bekerja sama dengan militer Pakistan selama perang tahun 1971.

Mahasiswa dari 35 universitas negara itu telah turun ke jalan untuk melakukan protes keras. Bentrok antara pemuda pro pemerintah dengan pendemo makin memanas hingga menyebabkan lebih dari 400 orang terluka di Dhaka.

Koordinator kelompok Siswa Melawan Diskriminasi, Mohammad Nahid Islam, mengatakan para mahasiswa bukan menolak sistem, tetapi mereka membela keadilan. Jadi mereka menuntut agar sistem untuk pekerja pemerintah bisa diseleksi dari prestasi bukan mengutamakan keturunan dari pejuang 1971.

"Kami menuntut reformasi dengan memberikan sejumlah kuota bagi masyarakat kurang mampu. Kami menuntut perekrutan pekerjaan berdasarkan prestasi," tegas dia.

(ada/rrd)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest